Rebung Bambu Dan Hubungannya Dengan Etika Permaculture

Hal kecil yang mungkin kita lupakan atau tidak sengaja lakukan dikehidupan dan lingkungan harian yang merupakan implementasi dari Etika permaculture Earth Care dan Fair Share.

Suatu ketika, lantai granit diteras depan agak keangkat sedikit, awalnya kami pikir ooohhh, mungkin migrasi-nya semut jadi kami biarkan saja. Lha setelah beberapa hari bongkahan granit-nya makin naik keatas. Apa mungkin koloni semutnya malahan betah gitu? Jadi malah menetap di bawah granit? Karena khawatir terinjak…however, itu bertempat di teras masuk bangunan, jadi kami angkat sedikit untuk mengintip. Ternyataaaaa, selama ini bukan semut penyebabnya, tapi rebung bambu yang tumbuh mencuat keatas ahahahahahhaha….maaf ya mut, kamu kena pitnah.

So what we do? Terpaksa kami sebagai makhluk pendatang mengalah. Kami bongkar granit teras dan kami biarkan dia bebas menikmati udara segar. Lha terus jalan masuknya gimana? Ya melipir lewat samping, karena dalam beberapa bulan kedepan, teras kami akan dikuasai oleh rimbunan bambu dan dua buah pohon jambu klutuk yang tumbuh sendiri. Udah gitu doang? Emmhh…enggak juga siy, kalau rimbunan bambunya nongol juga di teras samping ya akan kami angkat juga granitnya, lha terus jalan masuknya lewat mana? Embuh…..bwahahahahhaha, nasib…mengontrak ke alam ya begini. Kita sebagai pengontrak harus bisa menekan ego dan keinginan (dalam hal kami) mempercantik bangunan, karena dalam beberapa bulan kedepan bangunan ini akan dikuasai oleh tanaman.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *