Kisah si Kunyit Part 2

Kisah si Kunyit

Sebenarnya jumlah panenan kunyit iseng ngasal kami tidak seberapa, ya iyalah wong enggak dirawat sama sekali, cek postingan sebelumnya, dari total iseng-iseng kami memperoleh total panenan 36 kg umbi kunyit berusia setahun dan 6 kg umbi bibit. Sebenarnya masih ada beberapa area kunyit yang belum dipanen, namun kami menundanya hingga bulan depan saja, karena tempat pemrosesannya tidak cukup.
.
Q : Terus panenannya dikemanain kak? Kan banyak banget.
A : Pertama kami cuci bersih, kemudian diangin2kan semalaman (slide 7) lalu kami iris tipis dan kami jemur.
.
Q : Berapa lama kak prosesnya?
A : Karena kami melakukan secara manual, dalam 5 jam kami mampu memproses 8 kg kunyit. Sekarang potongan kunyitnya sedang dijemur dan membutuhkan waktu 4-7 hari untuk kering sempurna.
.
Q : Berapa lama kak tahannya?
A : Kalau dalam proses pengolahan steril dan higienis serta saat penjemuran benar-benar kering, dapat ditaruh distoples dengan silica gel atau potongan arang yang dibungkus (untuk menyerap kelembaban) bisa bertahan hingga setahun lebih.
.
Q : Kok panennya lama amat kak sampai setahun?
A : Nah, karena kami berpengalaman mengirim rimpang ke perusahaan corporate  dan farmasi, khusus lahan kami yang di Jateng. Spesifikasi masuk ke perusahaan besar dan export minimal diatas 7 bulan usia kunyitnya, apabila dibawah itu kunyit yang dihasilkan kecil2 dan kurang bagus, apabila dijemur dia akan menghitam.

Kisah si Kunyit


.
Dapat dicek dislide 6 betapa besar ukuran umbi kunyit kami dengan warna yang sempurna, artinya kandungan bermanfaat didalamnya sudah optimal untuk digunakan sebagai herbal. Kunyit yang sudah mengering ini biasanya grind/tumbuk sesuai kebutuhan penggunaan sehingga baik kandungan, rasa dan aroma tetap terjaga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *