Our Permaculture Garden Before – After Part 1

Our Permaculture Garden Before – After Part 1

Bagi follower lama pasti sudah paham bahwa kebun kami ini awalnya merupakan tanah kosong, tandus dan beracun karena banyaknya sisa bahan kimia berbahaya dari pestisida dan herbisida yang dibuang ke lahan kosong ini. Lahan ini juga dulunya merupakan lahan pembuangan dan pembakaran sampah warga dan petani sekitar, jadi kalau kami sedang mengorek2 tanah masih ada sachet plastik kopi instan atau bungkusan indomie ahahahha. Tanahnya merah dan mati, bahkan sudah kami korek kesegala penjuru dan tidak menemukan cacing sama sekali, hanya kumpulan rayap di bagian top soil yang menandakan bahwa tanah ini amat miskin unsur hara tanah.

Butuh sekitar 3 tahun untuk mendetoxifikasi, mengembalikan unsur hara serta menghidupkan kembali jutaan mikroorganisme di lahan kritis ini, caranya sudah kami post di soil preservation dan 3 tahun setelahnya untuk mengembalikan ekosistem alami dengan metode permaculture stacking function dengan menganalisa setiap jengkal kebutuhan soil dan design from pattern to detail untuk menata kebun hingga setiap jengkal tertutupi tanaman dan tidak ada permukaan tanah yang telanjang. Gagal… Sudah pasti berkali2 hingga kami benar2 menemukan metode yang tepat dengan melakukan observe and interact.

Hasilnya, kami berhasil mengubah lahan tandus, kritis bahkan mati ini menjadi mini food forestry, dari beragam jenis serangga, kupu, laba-laba, kelelawar, burung, tupai, musang hingga ular hijau rajin mampir kesini untuk sekedar ngeteh, makan buah2 segar dipohon dan ngobrol. Such a life, isn’t it? Kondisi didalam tanah juga sudah amat berbeda, kini tanah berwarna hitam pekat dan gembur tanpa perlu kami cangkul (kami tidak pernah mencangkul atau menggemburkan tanah) it is the microorganism, fungi, worms and other organism doing all that hard work for us. Kami mah tinggal duduk santai saja sekarang, menikmati hasil panenan, membantu soang mencabuti rumput dan gugulingan di kebun.

Jadi apapun informasi dan knowledge yang kami sharing di IG merupakan pengalaman kami selama hampir 7 tahun berpermaculture, kami bukan sekedar hanya berkoar2 dan berteori semata hasil dari belajar atau kursus disuatu tempat. We have DONE and PROVE it. The End.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *