Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Prinsip ini akan erat berkaitan dengan prinsip ke 11. Dengan melangkah mundur ke prinsip 1. Observe and Interact, kita dapat mengamati pola di alam dan masyarakat. Hal ini merupakan tulang punggung dari desain. Simbol dari prinsip ini adalah jaring laba-laba. Setiap jaring laba-laba sebenarnya memiliki bentuk yang unik tergantung dari situasinya, namun pola umum universal yang terdapat adalah jari-jari radial dan cincin spiral.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Pepatah “Can’t see the forest for the trees” mengingatkan kita bahwa semakin dekat kita pada sesuatu, semakin kita teralihkan dari gambaran besar. Gambaran terbesar dari semua pemikiran terkait dengan apa yang ingin kita capai, di situlah etika permaculture muncul.

Zonasi adalah contoh yang sangat baik dari metode desain yang digunakan untuk membantu menghasilkan pola keseluruhan dan memastikan bahwa pola itu dirancang agar hemat energi.
Analisis sektor adalah metode desain lain yang digunakan untuk melihat bagaimana energi (matahari, angin, satwa liar, dll) mengalir melalui suatu lokasi. Kedua alat ini membantu memberikan bentuk keseluruhan pada desain, sebelum terlalu terbiasa dengan detail spesifik untuk memulai.
Saat mendesain, penting untuk mendapatkan pemahaman tentang pola lokal / regional dan tipe landscape mencangkup keanekaragaman hayati lokal, Habitat umum pola sosial dan budaya serta tradisi, norma dan nilai.

Patterns
Question : Kenapa yaaa dikebun permaculture itu gaya banget bentuknya meliuk-liuk, muter-muter, bulet-bulet. Kok sok banget sih bukannya bikin yang simpel aja gitu.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Answer :
Ketika kita melihat ke alam, kita menemukan pola serupa yang diulangi dalam semua bentuk kehidupan. Pola ini ada bukan karena alasan estetika dan penampilan, tetapi karena efisiensi yang di berikan. Didalam alam sendiri, bentuk pola tidak ada yang bersudut tajam, melainkan melengkung secara alami, itu sebabnya didalam kebun atau pertanian permaculture banyak yang menggunakan bentuk tidak bersudut.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Dalam banyak sistem alami, area permukaan yang berfungsi sebagai antarmuka (interface) ke lingkungan dimaksimalkan dengan meningkatkan tepian (edges) melalui pola. Tepian biasanya memiliki banyak bentuk :
– Pola bergelombang, lobular, zig-zag atau spiral untuk tanaman pagar membuatnya lebih tahan angin.
– Tepian yang dibuat meninggi (raised bed) memungkinkan untuk menanam tanaman yang tidak menyukai kelembaban berlebihan di area yang bisa tergenang air.

– Tepian yang diadu, mirip dengan pola di cetakan wafel, dapat digunakan di iklim kering untuk menjebak kotoran yang tertiup angin, bahan organik, air dan biji-bijian.
– Jalur terasering lembut di sepanjang kontur lereng bukit memberikan akses untuk mempertahankan area yang tumbuh sebagai ‘Perangkap sinar matahari’ dapat dibuat menggunakan batas melengkung tajam untuk melindungi tanaman dari angin.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Adalah penting bahwa kita memilih jenis pola tepian yang paling tepat untuk lingkungan kita. Sistem yang berbeda akan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Faktor-faktor yang perlu kita perhitungkan ketika memilih pola tepi adalah landscape, area luasan, iklim, dan spesies tanaman.

Sistem skala kecil dapat mendukung kompleksitas pola yang lebih besar, sedangkan untuk sistem skala besar, yang terbaik adalah menjaga pola tetap sederhana untuk meminimalkan pekerjaan yang diperlukan untuk membangun dan memeliharanya. Sekarang kita dapat meniru pola Alam untuk mengoptimalkan efisiensi, kita dapat memiliki taman yang lebih alami dan menyenangkan secara estetika, dan produktif.

GARDEN BED
Kita dapat menggunakan prinsip yang sama dalam desain garden bed. Jalur bergelombang akan memberi kita lebih banyak tepian untuk ditanam, dan lebih banyak ruang untuk mengakses taman. Kita dapat meningkatkan ruang yang dapat diakses dan tepi di taman menggunakan ‘keyhole garden bed’. Bed bentuk ini memungkinkan akses yang lebih besar masuk ke garden bed tanpa harus masuk dan menginjak ke tanah didalam bed, ini mencegah pemadatan tanah yang menghambat pertumbuhan tanaman. Bentuk atau pola alam ini juga jelas akan mempercantik bentuk kebun anda, dibandingkan hanya memiliki bed yang lurus dan kaku.

Hal ini amat baik untuk mengundang keingintahuan orang sekitar, karena design ini akan mengubah mindset mereka bahwa kebun atau ladang atau lahan pertanian/perkebunan itu bisa menjadi indah dan tidak membosankan. Pengalaman pribadi kami saat mengubah bentuk garden bed (yang awalnya hanya persegi panjang dan kotak saja) menjadi keyhole bed dan mandala bed adalah kebun kami menjadi terlihat dan terasa “LEBIH LUAS” dari sebelumnya.

SPIRAL HERB
Aplikasi paling umum dari teknik desain ini adalah Spiral Herbs. Semakin tinggi spiral (dengan ketinggian yang masuk akal), maka akan semakin banyak area tambahan yang kita dapatkan. Keuntungan lain yang kita peroleh dengan spiral herbs adalah banyak iklim mikro yang diciptakan.

– Sisi menghadap matahari lebih hangat dan gundukan itu bertindak sebagai thermal mass, mendukung tanaman herba yang menyukai matahari dan yang membutuhkan lebih banyak kehangatan.

– Sisi berlawanan matahari lebih shadier, cocok untuk tanaman herba yang menyukai naungan.

– Bagian atas spiral herbs lebih kering, karena air mengalir lebih mudah, cocok untuk tanaman herba yang lebih memilih kondisi kering

– Basis/dasar spiral herbs lebih basah, cocok untuk tanaman herba yang menikmati lebih banyak kelembaban.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail
Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Question : Problem here, saya tidak bisa membuat garden bed ulang esmeralda, because garden bed nya sudah dibentuk menjadi semi permanen dan butuh banyak energi untuk mengubah itu, gimana dong?

Answer : okey fulgoso, jangan panik. Kalau misalkan sudah punya garden bed berkotak atau persegi panjang dan sudah susah mengubah, that’s oke…kita edge cropping saja jenis tanamannya yaaaa.

EDGE CROPPING
Konsep yang sama dapat diterapkan pada tingkat berikutnya dari garden bed, ke tata letak penanaman aktual di dalam garden bed tersebut, untuk mengoptimalkan penggunaan ruang dan meningkatkan hasil.

Perhatikan gambar (1)
Lingkaran menunjukkan ruang yang dialokasikan untuk masing-masing tanaman, sehingga tanaman tetap jarak yang sama dalam kedua kasus. Jika lebar lingkaran 15cm, maka tanaman dalam kedua pengaturan selalu berjarak satu sama lain. Ketika kita mengubah pengaturan penanaman dari lurus ke ‘bergelombang’, kita dapat meningkatkan jumlah tanaman di kebun kita dalam contoh ini dari 70 menjadi 86.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail
Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Ini adalah prinsip dasar di balik sistem Edge Cropping, di mana dua tanaman ditanam di strip bolak-balik, misal barisan serelia dengan barisan kacang di antaranya, atau tanaman lainnya (Detail akan ada di materi companion plant). Tanaman dapat ditanam dalam garis ‘bergelombang’ untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan menempatkan lebih banyak tanaman ke area tertentu. Sistem seperti ini juga lebih sering disebut sebagai Tumpangsari, di mana banyak tanaman ditanam di jalur sempit yang berdekatan, yang memungkinkan interaksi antara spesies yang berbeda, tetapi juga memungkinkan pengelolaan dengan peralatan modern. Tumpangsari adalah praktik menghasilkan banyak tanaman dalam ruang tertentu. Di seluruh dunia dan waktu di seluruh dunia, tanaman tumpangsari telah digunakan untuk menyesuaikan permintaan tanaman dengan sinar matahari, air, nutrisi, dan tenaga kerja yang tersedia. Keuntungan dari tumpangsari daripada penanaman tunggal (monocropping) adalah bahwa persaingan untuk sumber daya antar spesies akan kurang daripada yang ada dalam spesies yang sama.

Prinsip Permaculture 7 – Design From Pattern To Detail

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *