Permaculture Yang Telah Anda Buat Atau Berencana Anda Buat Pasti Gagal

Kegagalan Dalam Ber-permaculture

Kenapa bisa gagal? Rencana berpermaculture akan gagal karena hal-hal yang diremehkan seperti dibawah ini :

1. KETIDAKSABARAN untuk langsung mengaplikasikan tanpa benar-benar memahami etika permaculture dan prinsip permaculture.

2. KETIDAKSABARAN untuk mengolah tanah langsung tanpa menganalisa kondisi existing (sinar matahari, angin, karakter tanah, kondisi mikroorganisme, kondisi cuaca).

3. KETIDAKSABARAN untuk langsung menanam, dibandingkan melakukan proses mengembalikan mikroorganisme tanah terlebih dahulu and it will takes time.

4. KETIDAKSABARAN untuk memanen, dibandingkan dengan perlahan membuat design landscape dengan memperhitungkan no 2 dan mengatur strategi pola penanaman dan management penanaman.

5. KETIDAKSABARAN untuk menunggu terbentuknya biodiversity, however kita tentu hanya dapat memberi undangan kepada beneficial insect melalui tanaman, bukan e-mail. Akhirnya menjadi frustasi dan menggunakan jalur pintas pestisida, herbisida dan insektisida.

6. KEEGOISAN pribadi dengan keenganan memilih jenis tanaman yang tepat, dan lebih memilih tanaman yang disuka meskipun sebenarnya tidak cocok ditanam.

7. KEMALASAN mengelola limbah, baik itu limbah dapur atau grey water untuk dikembalikan ke tanah. It will lose the loop.

8. Tidak memahami value produk sehingga tidak mampu mencari niche.

9. KEENGGANAN berkolaborasi dengan pihak lain atau komunitas lain. Hal ini akan mengakibatkan gagalnya peluang cross branding ataupun cross sellling.

10. Menganggap diri hebat, paling tahu dan gelas penuh. Permaculture itu bekerja berintegrasi dengan alam, manusia hanya seujung kuku dari jutaan mikroorganisme dan organisme yang akan kita integrasikan. BIJAKSANALAH dan merendah kepada kekuatan alam.

11. KEMALASAN membaca dan memahami 10 point diatas.

Permaculture adalah ilmu desain dan sistem. Jika menanam makanan dan menjualnya di pasar bukan penggunaan energi yang efektif, rancanglah sistem yang berbeda. Permaculture sendiri sebenarnya berlaku untuk segala aspek kehidupan. Tiga etika yang mendasari permakultur (kepedulian terhadap bumi, kepedulian masyarakat dan pembagian yang adil) berarti itu sangat relevan dengan masalah sosial dan keadilan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *