Permaculture Approach 2 – Water Management. Karakter Dasar Air

Permaculture Approach 2 – Water Management. Karakter Dasar Air

Water always seeks out the lowest level. Air secara alami akan mengalir ketempat yang lebih rendah. Sudah pasti, iya. Oleh sebab itu kita harus memahami dulu didalam konteks-nya dengan alam, soil dan tanaman. Bayangkan begini, hujan akan turun diatas bukit atau gunung, lalu mengalur kebawah dengan cepat sambil membawa bagian top soil yang tidak terikat dengan akar pepohonan, ranting dan bahan organik lainnya. Lama kelamaan akan terbentuk bagian lembah yang menangkap semua hal diatas, sehingga tercipta sebuah area paling subur, lembab dan kemungkinan memiliki danau alami di area tersebut.

Kebalikan dengan area pegunungan atau bukit, dibagian atas dimana hujan pertama turun biasanya tidak sempat ditangkap (terutama dengan kondisi area pegunungan atau bukit gundul) maka area bukit atau pegunungan ini lama kelamaan akan menjadi area yang kurang subur. Apabila aliran air hujan tidak mengalir ke dataran lembah, maka aliran tersebut lama – kelamaan akan membentuk aliran sungai kecil yang mengalir ke sungai yang lebih besar dan pada akhirnya akan mengalir ke laut sebagai bagian terendah.

Hal ini sedihnya sekarang diperparah dengan kegundulan hutan didaerah pegunungan atau perbukitan, bayangkan berapa lamanya musim hujan turun dan aliran air hujannya membawa seluruh kikisan top soil dan sampah organik subur kebawah, ke daerah lembah, masih mending kalau dibagian bawah pegunungan atau bukit tersebut ada area lembah untuk menangkap seluruh kekayaan organik tersebut. Kalau tidak? Hanyut langsung ke sungai dan mengakibatkan banjir.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Karakter Dasar Air

Water takes the shortest path to the lowest level. Sejatinya, air akan mengalir melalui sisi perbukitan dan pegunungan melalui jalur terpendek yang dapat dia temukan, artinya dia akan mengalur lebih deras saat tidak ada suatu permukaan yang mengganggu (dapat kita saksikan apabila ada hujan deras dan bagian air yang mengalir paling deras adalah yang melalui sisi bukit yang gundul).

Water is strongly absorbed by composted organic matter. Lapisan humus, yang merupakan top soil terkaya dan terhitam merupakan penggenggam air yang paling sempurna dibandingkan jenis tanah lainnya. Seringkali disebut dengan hydrophilic, yaitu kemampuan untuk menangkap dan menahan air. Lapisan tanah yang sudah tidak memiliki top soil atau lapisan top soilnya rusak akibat salah melakukan penanganan seperti kegiatan mencangkul untuk membalikkan tanah, membakar permukaan tanah untuk menghilangkan gulma dsb tidak dapat menahan air, kondisi seperti itu sering disebut dengan hydrophobic, oleh sebab itu, apabila hendak memiliki kebun dengan kemampuan tanah untuk menangkap dan menahan air, tolong perlakukan top soil anda dengan tepat. It’s that simple.

Permaculture Approach 2 – Water Management. Karakter Dasar Air

Water flow can be slowed down. Diatas telah dijelaskan bahwa air akan mengalir melalui jalur paling ringkas, pendek dan menghindari hambatan (pepohonan, tanaman dsb). Hal ini bukan merupakan kabar baik bagi penduduk yang tinggal dibawah kawasan pegunungan atau perbukitan gundul. Salah satu solusi untuk menghambat sedikit laju air adalah dengan membuat area terasering, area contour trenches yang sering disebut dengan swales di dalam Permaculture.

Area bagian tengah terasering ini dapat ditanami dengan pepohonan yang memiliki akar tunggang dan dahan melebar (minimal 3 meter dari tebing) serta pohon legume sebagai nitrogen fixer. Bagian pinggir tebing hrus langsung ditanami vertiver untuk mengikat tanah dan memelankan laju erosi. Dan seluruh permukaan tanah harus dan wajib tertutup dengan tanaman ground cover, dengan menggunakan metode sederhana ini, kualitas tanah akan meningkat. Air akan mengalir melalui lembah dan perakaran, area teraserring akan menangkap top soil yang terbawa hujan serta memelankan laju air serta mengurangi erosi. Secara otomatis pepohonan diarea terasering ini akan menangkap limbah organik yang terbawa hujan dan perlahan menjadikan lahan ini subur.

Just a simple methods really, nothing fancy, simple, humble and holistic solution for kawasan perbukitan atau pegunungan gundul. So, mari kita tengok kembali area calon permaculture dan perbaiki metode apabila terletak di area perbukitan atau pegunungan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *