Miskonsepsi Permaculture Nomer 7

Miskonsepsi Permaculture Nomer 7

Katanya permaculture jawaban dari orang yang mau bertani atau berkebun dengan cara malas, apakah ini betul? Hmmm, lebih tepatnya mungkin para permaculturist akan mengalami bersakit-sakit terlebih dahulu dan berkurang sakitnya kemudian ahahahaha, but it’s true.

Permaculture adalah sebuah design. Permaculture ini menumbuhkan, memanfaatkan, melindungi, mengolah dan mengembangkan lingkungan. Integrasi dengan penggunaan lahan, hubungan sosial, kesadaran diri, dan banyak lagi. Didalamnya terdapat rencana dan teknik untuk bertani dengan keberlangsungan.

Salah satu perbedaan besar adalah, penanaman sebagian besar tanaman perrenial sebagai tanaman utama, biennial sebagai opsi kedua dan annual sebegai pelengkap. Sehingga permaculturist dapat menyimpan energi lebih dibandingkan petani konvensional yang terus menerus mengeluarkan tenaga dan ongkos produksi yang besar untuk memproduksi tanaman annual. Bayangkan saja harus mengulangi proses berulang dimulai dari pembibitan-pengolahan lahan-penanaman-perawatan-panenan dan terus memutar tanpa henti. Karena kebanyakan memakai pola tanam monokultur dimana setelah panen annual, ya habis melompong dan harus dikejar lagi untuk produksi berikutnya. Sedangkan para permaculture dapat menggunakan sebagian energinya untuk melakukan hal lain karena tidak harus melakukan proses berulang tersebut.

Hal kedua adalah teknik menanam, dimana petani konvensional menanam dalam barisan panjang atau monocropping dimana ada jarak renggang diantara tanaman dan jalur jalan, hal ini akan mengakibatkan penguapan air dalam jumlah besar, sehingga dibutuhkan energi pula untuk terus mengairi. Perbedannya dengan permaculture yang menanam dalam kelompok, adalah kepadatan tanaman dan menanam jenis sayuran dalam bayangan pohon yang lebih besar/shade grown sehingga akan mengurangi penguapan air dan menghemat energi.

Ketiga adalah perawatan, bertanam dengan monokultur jelas akan mengundang banyak sekali hama dimana dengan permaculture yang menganut yang menggunakan companion plant tidak sebanyak itu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *